Ditanya Mana Ibunya, Bocah Ini Bilang Di Dalam Tas. Saat Tas Dibuka, Semua Orang Menangis


Referensi pihak ketiga
Sahabat SP - Diceritakan. Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki dengan kondisi tubuh yang kotor dan membawa sebuah tas anyaman besar, naik bus bersama seorang pria dewasa. Anak laki-laki itu nampak seperti bekerja di lokasi konstruksi.

Di dalam bus, dia duduk di kursi kosong yang tersisa dan pria yang bersamanya berdiri di sampingnya. Tidak lama kemudian, seorang wanita hamil juga naik ke dalam bus tersebut. Melihat ada wanita hamil, anak laki-laki itu segera berdiri dan memanggilnya, “Bu, Anda bisa duduk di sini.”

Akan tetapi, wanita hamil itu tidak merespon dan justru melirik dengan sombong pada anak laki-laki yang kotor itu dan tetap diam. Melihat reaksi wanita hamil yang demikian, anak itu dengan lembut meletakkan tasnya di lantai dan mengeluarkan selembar kertas tisu dari sakunya untuk menyeka bekas tempat duduknya tadi.

Lalu ia berkata sambil tersenyum kepada ibu hamil itu, “Bu, saya telah membersihkan tempat duduknya dengan bersih, tidak ada lagi kotoran yang tersisa.”

Semua orang di dalam bus seketika melihat ke arah mereka. Wajah wanita hamil itu langsung menjadi merah karena malu. Dia terus menunduk dan masih tetap tak mau duduk di kursi itu. Ketika anak laki-laki itu baru saja mengangkat tas tenunnya dari lantai, tanpa disangka-sangka sopir bus mengerem kendaraannya secara tiba-tiba.

Bocah kecil itu spontanitas terhuyung-huyung dan hampir terjatuh, namun ia tetap memegangi tas anyamannya. Seorang wanita tua yang baik hati yang duduk di dekat anak itu merasa kasihan padanya dan memujinya.

“Kau anak yang baik,” ujarnya.

Anak laki-laki itu tersenyum malu-malu dan kemudian berkata, “Ibu, saya bukan anak yang baik. Ibu saya selalu mengeluh kalau saya terlalu memperhatikan apa yang dipikirkan orang lain tentang saya. Tapi sekarang saya berani, sama seperti sosok Forrest Gump.”

Ternyata ibu anak laki-laki itu adalah seorang guru di desa tempat mereka tinggal.

Wanita tua itu kembali bertanya, “Di mana ibumu?”

Saat itulah seketika mata anak laki-laki itu menjadi merah dan berair.

“Ibu saya ada di dalam tas.” jawabnya.

Wanita tua itu kaget dan orang-orang lain di dalam bus mulai merasa tidak nyaman. Pria yang sedari tadi berdiri di samping anak laki-laki ini akhirnya memecah kebisuan dan berkata, “Saya adalah pamannya. Ayahnya meninggal beberapa tahun yang lalu karena sakit, dan sejak saat itu ibunya membesarkan dirinya sendiri. Dia adalah seorang guru di desa kami dan dihormati oleh masyarakat setempat.”

Menurut pria tersebut, agar bisa memberikan kehidupan yang lebih baik untuk anak laki-lakinya, sang ibu memutuskan untuk bekerja sebagai pekerja bangunan di kota selama liburan musim panas sekolah dan pria ini selalu membawa anak laki-laki itu bersamanya setiap sang ibu bekerja.

Tapi sayangnya, pada hari terakhir ibunya di tempat kerja, dia tertimpa oleh sebuah batangan baja yang sangat berat dan dinyatakan meninggal dunia. Abunya rupanya berada di sebuah guci di dalam tas anyaman yang dibawa sang anak.

Wanita tua itu pun tidak bisa menahan air matanya, dan bertanya, “Akankah anak ini melanjutkan pendidikannya?”

Pria itu menggelengkan kepala.

Di luar dugaan, anak itu menjawab, “Saya akan membaca buku di toko buku di dekat lokasi konstruksi setiap hari.”

Seketika orang-orang lain yang berada di dalam bus sangat tersentuh oleh penderitaan anak laki-laki itu. Banyak dari mereka ingin memberikan beberapa buku mereka di rumah kepadanya.

Nah, bagaimana menurut sahabat semua? Bila ada pendapat atau masukan silakan tulis di kolom komentar ya. Jangan lupa berikan like & share juga lalu klik ikuti bila menyukai postingan ini. Terima kasih.

Sumber: youtu.be/aBvjPPhrkcw